Diduga Terima Uang dari Peserta Penjaringan, PJ Kades Pagar Puding Lamo Bungkam Saat Dikonfirmasi

KILASRIAU.com, Pagar Puding Lamo – Penjabat (PJ) Kepala Desa Pagar Puding Lamo, Sudirman, diduga menerima uang dari salah satu peserta seleksi perangkat desa. Dugaan ini mencuat setelah adanya laporan bahwa proses penjaringan tidak transparan.
Tim media mencoba mengonfirmasi langsung kepada PJ Kades Sudirman pada Rabu (26/2/2025). Saat dihubungi melalui telepon, Sudirman membantah tuduhan tersebut. “Bukan saya pemainnya. Saya banyak duit, tidak mungkin saya mainkan uang ini,” ujar Sudirman.
Saat media mempertanyakan siapa pihak yang bertanggung jawab jika bukan dirinya, Sudirman justru mengalihkan pembicaraan.
- Musrenbang RKPD Kabupaten Tebo 2026 di Hadiri Langsung Oleh Bupati Tebo Agus Rubiyanto dan Wabup Nazar Efendi
- Wabup Yuliantini Safari Ramadhan di Pelangiran, Pererat Silaturahmi dan Serap Aspirasi Masyarakat
- Bupati Inhil Hadiri Rapat TPID Riau, Usulkan Kebijakan Ekspor Kelapa
- Wabup Nazar Efendi,Di Dampingi Ketua Pengerak Pkk, Sejumlah Kepala Opd Safari Ramadhan
- Dukung Perencanaan Pembangunan Berbasis Data, Indeks Daya Saing Daerah Resmi Diluncurkan
“Nanti kita ketemu di Pagar Puding,” katanya singkat.
Media juga menanyakan alasan mengapa pelantikan perangkat desa yang baru terpilih tidak dibatalkan, mengingat banyak peserta yang merasa dirugikan akibat hasil seleksi yang dianggap tidak masuk akal. “Apa alasan untuk membatalkan?” kata Sudirman.
Peserta yang tidak lolos seleksi menuding adanya permainan uang dalam proses penjaringan. Mereka mengklaim bahwa salah satu peserta yang lolos, Sukarno, diduga memberikan uang sekitar Rp 20-30 juta agar bisa diloloskan.
Atas dugaan ini, para peserta yang merasa dirugikan meminta Camat Siti Patimah dan Kepala Dinas PMD Malik untuk menunda pelantikan dan mengulang proses seleksi dengan tes ulang berbasis CAT (Computer Assisted Test) secara terbuka.
"Jika tes ulang dilakukan secara transparan dan kami tetap kalah, kami akan menerima hasilnya dengan ikhlas. Namun, jika sistemnya tidak adil, kami tidak bisa menerimanya,” ujar salah satu peserta yang tidak lolos.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak terkait mengenai permintaan peserta yang tidak lolos seleksi.
Tulis Komentar